Rabu, 18 Desember 2013

konfigurasi vpn pptp pada mikrotik

Virtual Private Network (VPN)
VPN dalah sebuah jaringan komputer dimana koneksi antar perangkatnya (node) memanfaatkan jaringan public sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet di masing-masing site.
Ketika mengimplementasikan VPN, interkoneksi antar node akan memiliki jalur virtual khusus di atas jaringan public yang sifatnya independen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat komunikasi yang bersifat secure, seperti system ticketing online dengan database server terpusat.

Point to Point Tunnel Protocol (PPTP)
Salah satu service yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan VPN adalah Point to Point Tunnel Protocol (PPTP). Sebuah koneksi PPTP terdiri dari Server dan Client.
Mikrotik RouterOS bisa difungsikan baik sebagai server maupun client atau bahkan diaktifkan keduanya bersama dalam satu mesin yang sama. Feature ini sudah termasuk dalam package PPP sehingga anda perlu cek di menu system package apakah paket tersebut sudah ada di router atau belum. Fungsi PPTP Client juga sudah ada di hampir semua OS, sehingga kita bisa menggunakan Laptop/PC sebagai PPTP Client.
Biasanya PPTP ini digunakan untuk jaringan yang sudah melewati multihop router (Routed Network). Jika anda ingin menggunakan PPTP pastikan di Router anda tidak ada rule yang melakukan blocking terhadap protocol TCP 1723 dan IP Protocol 47/GRE karena service PPTP menggunakan protocol tersebut.

Jika anda atau rekan kerja anda yang ada di luar kantor dapat mengakses PC di kantor (connect dengan internet) seolah-olah bisa bekerja seperti di dalam kantor? Maka VPN solusinya.




Router Office A dan Router Office B terhubung ke internet via ether 1 dan PC pada masing-masing jaringan lokal terhubung ke Ether 2. Remote client juga sudah terhubung ke internet.
Kita akan melakukan konfigurasi agar Router A dan jaringan LAN A bisa diakses dari Router B dan jaringan LAN B serta Remote Client. Langkah-langkah setting PPTP dengan Winbox sebagai berikut:
Konfigurasi PPTP Server
Berdasar topologi di atas, yang menjadi pusat dari link PPTP (konsentrator) adalah Router Office A , maka kita harus melakukan setting PPTP Server pada router tersebut.
Enable PPTP ServerLangkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan PPTP server. Masuk pada menu PPP->Interface->PPTP Server . Gunakan profile "Default-encryption" agar jalur VPN terenkripsi.


Secret

Pada tahap ini, kita bisa menentukan username dan password untuk proses autentikasi Client yang akan terkoneksi ke PPTP server. Penggunaan huruf besar dan kecil akan berpengaruh.

-Local Address adalah alamat IP yang akan terpasang pada router itu sendiri (Router A / PPTP Server) setelah link PPTP terbentuk
-Remote Address adalah alamat IP yang akan diberikan ke Client setelah link PPTP terbentuk.

Contoh konfigurasi sebagai berikut. Arahkan agar menggunakan profile "Default-Encryption"



Sampai disini, konfigurasi Router A (PPTP Server) sudah selesai, sekarang kita lakukan konfigurasi di sisi client.

Client Router Office B
Langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi Client PPTP pada Router Mikrotik adalah sebagai berikut :

Tambahkan interface baru PPTP Client, lakukan dial ke IP Public Router A (PPTP server) dan masukkan username dan password sesuai pengaturan secret PPTP Server.
Catatan : IP 10.10.10.100 adalah permisalan ip public dari server, Untuk implementasi sebenarnya sesuaikan dengan ip public yang Anda miliki. 

Setelah koneksi PPTP terbentuk, akan muncul IP Address baru di kedua Router dengan flag “D” yang menempel di interface pptp sesuai dengan pengaturan Secret pada PPTP server

Sampai disini koneksi VPN antar router sudah terbentuk, akan tetapi antar jaringan lokal belum bisa saling berkomunikasi. Agar antar jaringan local bisa saling berkomunikasi, kita perlu menambahkan routing static dengan konfigurasi

- dst-address : jaringan local Router lawan
- gateway : IP PPTP Tunnel pada kedua router. 
Remote Client 
Client PPTP tidak harus menggunakan Router. Seperti pada topologi jaringan di atas, ada sebuah Remote Client (Laptop) yang akan melakukan koneksi VPN ke Router A.
Maka kita perlu membuat Secret baru pada PPTP server untuk autentikasi remote client tersebut.

Secret
username = client2 ; password = 1234 ; Local Address = 10.20.20.1 ; Remote Address = 10.20.20.7

Kemudian kita perlu melakukan konfigurasi PPTP Client pada Laptop. Langkah-langkahnya akan berbeda pada tiap OS. Berikut tutorial konfigurasi PPTP Client untuk OS Windows 7.

Konfigurasi PPTP Client Windows 7
Pastikan Laptop anda sudah bisa akses internet. Masuk pada menu Network and Sharing Center, kemudian create koneksi baru dengan memilih Set up new connection or network.
Pada tampilan window selanjutnya, pilih Connect to a workplace , lalu klik next.

Kemudian, pilih Use My Internet Connection (VPN)
Pada langkah berikutnya, kita diminta untuk memasukkan ke IP Address mana kita akan melakukan koneksi. Sesuai topologi , maka kita masukkan IP address public Router A. Destination name adalah parameter untuk memberikan nama pada interface VPN yang sedang dibuat.

Selanjutnya masukkan username dan password sesuai pengaturan Secret yang ada di PPTP server. Lalu klik Connect.


Akan ada proses autentikasi, tunggu sampai selesai.




Jika sudah selesai, di laptop akan muncul interface baru dengan nama VPN Office A dan terpasang IP address yang mengambil dari ip-pool Remote Address sesuai dengan pengaturan profile dan Secret pada PPTP Server.

Sampai disini koneksi VPN dari Laptop ke Router A sudah terbentuk.  Laptop sudah bisa akses ke Router A dan Jaringan LAN A. 

Untuk melakukan remote ke Router A tinggal anda masukkan IP addres Router yang terpasang setelah link VPN terbentuk, yaitu IP address 10.20.20.1.

Tips :
  • Jalur VPN akan stabil dan lebih mudah dalam konfigurasi apabila sisi server memiliki jalur internet dedicated dan memiliki IP Publik static.
  • Transfer file antar site akan mengikuti bandwidth terkecil dari kedua site, jadi pastikan bandwidth upload dan download di kedua sisi site mencukupi
  • Untuk perangkat client yang menggunakan OS Windows 7, by default hanya bisa terkoneksi apabila disisi server mengaktifkan encryption



Sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=43




Jumat, 13 Desember 2013

Manajemen Bandwith dengan Simple Queue di Mikrotik

Setelah Mikrotik yang digunakan telah terkonfigurasi dengan baik maka dapat kita mulai manajemen bandwith. Manajamen bandwith dapat dilakukan dengan banyak cara dan salah satunya adalah dengan Simple Queue seperti yang akan kita lakukan berikut ini.
Manajemen Bandwith dengan Simple Queue
  1. Pastikan kita sudah login ke winbox (bila belum login maka buka winbox kemudian login).
  2.  Klik pada menu Queues maka akan tampil berupa tampilan berikut ini :
  3. Pada Simple Queue klik menu add, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu di tab general pada kolom name isikan nama  interface QOS yang inginkan lalu pada kolom target address masukkan gateway jaringan lokal kita, pada kolom max limit masukkan limit bandwith jaringan.
  4. Lalu pada tab Advance pada kolom interface setting all, lalu pada limit at target upload dan download masukkan limit koneksi data yang akan didapatkan oleh pengguna, pada parent  masukkan interface yang akan dijadikan parent(pada kasus ini pada jaringan lokal), lalu klik apply dan OK
  5. Untuk menambahkan interface lagi maka klik add, masukkan nama interface pada kolom name, masukkan target address dan max limit
  6. Pada tab advance pada kolom interface terapkan pada all, lalu masukkan limit at pada target download dan upload, lalu pada parent  masukkan interface pertama tadi karena interface pertama ini akan dijadikan sebagai bagian dari interface pertama, lalu klik apply dan OK

Selasa, 03 Desember 2013

Setting User Manager Mikrotik


User manager adalah suatu aplikasi manajemen system di dalam mikrotik yang juga berfungsi sebagai radius server yang dapat digunakan untuk :
* HotSpot users;
* PPP (PPtP/PPPoE) users;
* DHCP users;
* Wireless users;
* RouterOS users.
Sebelum anda mensetting User Manager Mikrotik pastikan paket User Manager sudah terinstall pada Mikrotik anda, paket tersebut dapat di cek dengan cara:
[admin@MikroTik] > system package.




Jika paket User Manager belum terinstall, kita  download dulu paketnya disini . Setelah paket sudah terinstall kita lanjutkan cara setting  User Manager mikrotik untuk Hotspot.
Mengaktifkan fungsi radius di hotspot
Masuk ke Hotspot Profile > centang HTTP CHAP



Klik Tab Radius > centang Use Radius



Pada setingan ini fungsi Cookie  dihilangkan karena kurang efektif jika nantinya User Manager ini digunakan sebagai billing hotspot.
Konfigurasi Radius
Selanjutnya kita konfigurasi Radius Mikrotik, konfigurasi ini menghubungkan antara User Manager dengan Router kita
[admin@MikroTik] > radius add service=hotspot,login address=127.0.0.1 secret=12345
[admin@MikroTik] > radius incoming set accept=yes





Membuat Owner dan Menambahkan Router Mikrotik pada User Manager
[admin@MikroTik] > tool user-manager customer add login=admin password=12345 permissions=owner
[admin@MikroTik] > tool user-manager router add subscriber=admin ip-address=127.0.0.1 shared-secret=12345
Setelah membuat owner dan router mikrotik pada User Manager, maka perlu dilakukan  perubahan port pada Mikrotik supaya kita bisa mengakses User Manager.
Caranya adalah sebagai berikut:
[admin@MikroTik] > ip service set www port=9090
Lakukan tes untuk User Manager, pastikan login terlebih dahulu ke hotspot , jika sudah login maka bisa mengakses User Manager dengan browser ke
http://iprouter:9090/userman , dalam contoh ini http://172.16.1.1:9090/userman



Untuk Login ke User Manager gunakan user owner yang telah dibuat, dalam contoh ini usernya “admin” dengan password “12345”, setelah login maka dapat membuat user untuk hotspot  dengan cara generate user atau manual.
User Manager ini biasanya digunakan sebagai billing hotspot  dengan mengkonfigurasi : Time Limit, Rate Limit, Upload/Download Limit dan juga fasilitas Credits yang dimiliki User Manager.
Demikian cara setting user manager mikrotik, semoga bermanfaat.